24.

 Kalau ditanya doa apa yang kamu minta saat akhirnya menginjak 24 tahun?

Aku akan jawab, aku hanya ingin hidup lebih lama.

Aku hanya ingin bertahan hidup lagi, satu tahun kedepan dan akan ku lanjutkan di tahun selanjutnya.

24 tahun bukan waktu yang sebentar.

Nyatanya ada ribuan malam, aku menghantarkan doa buruk untuk diriku sendiri.

Nyatanya ada jutaan harap yang aku patahkan untuk diriku sendiri.

Nyatanya ada banyak percobaan untuk selesai.

Tapi nyatanya, aku masih bisa hidup hingga detik ini.

Rasanya, semakin berkurang jatah hidup di dunia membuat aku akhirnya berusaha untuk paham bahwa dunia hanya sementara. Disini ada jutaan manusia dengan masing-masing rasa.

Aku tak lagi bisa memaksa ego.

Aku tak lagi mendesak semua harus iya.

Nyatanya hidup adalah sebuah penerimaan.

Penerimaan atas sedih dan kecewa.

Penerimaan bahwa mimpi yang ada harus dilepas ke angkasa.

Penerimaan mengenai kehilangan disetiap saatnya.

Walau rasanya sangat amat menyiksa, tapi hidup menjadi lebih mengikuti logika.


Jadi, besar harapnya aku bisa hidup lebih lama. Menikmati sedih dan kecewa. Memeluk rasa bahagia, Juga merasa jutaan euphoria dari hidup lebih lama.

Maka dari itu, Tuhan aku ubah doaku tahun ini. 

Jika sebelumnya aku ingin segera pulang, sekarang aku ingin tetap disini selama itu sampai dititip bahagia.

Komentar

Postingan Populer